Polyester adalah fiber (serat) sintesis yang zat komponennya juga banyak ditemukan pada minyak bumi. Bahan baju sintesis ini dibuat dari PET (polyethylene terephthalate) – bahan yang sama yang ditemukan pada botol minuman plastik. Maka dari itu banyak botol minuman plastik yang di recycle dengan cara memanaskannya kembali sehingga fiber atau serat poliester ini bisa diperoleh.
Pernah diciptakan pada awal 1940an di Inggris dan akhirnya menjadi popular di tahun 1950an sebagai bahan tekstil karena perawatannya yang mudah. Polyester juga dikenal sebagai bahan tekstil yang serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan seperti pakaian, perabot rumah tangga, peralatan komputer, tape rekaman, isolasi listrik dan masih banyak lagi.
Kain yang terbuat dari serat poliester ini dikenal tahan lama, tidak mudah kusut, dan lebih cepat kering saat dijemur. Kelebihan lainnya adalah poliester lebih tahan terhadap berbagai bakteri, tahan air (water-resistant) dan juga tidak mudah susut ataupun melar. Namun seperti jenis serat lainnya yang memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai bahan tekstil, polyester juga memiliki kelemahan yaitu tidak bisa menyerap keringat sehingga terasa panas saat digunakan di cuaca yang panas.
Bahan ini lebih cocok dipakai di ruangan ber-AC atau di daerah yang dingin. Walaupun serat poliester itu halus dan licin namun serat ini juga dapat mengakibatkan iritasi kulit bagi sebagian pemakai. Bahan poliester juga mudah terbakar, sama seperti kebanyakan bahan kain sintesis lainnya karena bahan bahan tersebut terbuat dari polimer.
Kelebihan lainnya adalah polyester tahan terhadap pencucian kimia atau dry cleaning maupun pelarut organik. Karena kemampuannya bertahan terhadap bakteri dan jamur, bahan yang mudah perawatannya ini juga merupakan bahan favorit untuk dipakai pada bantal, guling ataupun selimut.
Untuk meminimalisir kelemahan bahan kain yang terbuat dari serat poliester ini, mereka suka menggabungkannya dengan bahan serat alami seperti katun. Sejauh ini, katun dan polyester adalah gabungan yang paling umum – poliester membantu mempertahankan bentuk dari kain itu sendiri sekaligus membantu membuat kainnya tahan terhadap lecek ataupun noda, sedangkan katun menyumbang daya serapnya dan kenyamanan terhadap kain tersebut.
Proses Kimia
Berikut adalah deskripsi secara general tentang bagaimana poliester disintesis:
Petroleum-based acids dan alkohol akan ditempatkan dalam vakum bersuhu tinggi untuk menciptakan suatu proses yang disebut "condensation polymerization". Pita kimia yang panjang akan dihasilkan dari 'condensed polimer' yang kemudian dikeringkan dan dipotong menjadi "chip". Chip ini diekstrusi menjadi filamen dan mereka diputar pada mesin yang disebut "spinneret" sampai serat yang dihasilkan menjadi setipis, se-panjang, dan se-fleksibel benang organik. Saat panas mereka ditarik sampai serat atau fibernya sekitar lima kali lebih panjang dari ukuran aslinya.
Pernah diciptakan pada awal 1940an di Inggris dan akhirnya menjadi popular di tahun 1950an sebagai bahan tekstil karena perawatannya yang mudah. Polyester juga dikenal sebagai bahan tekstil yang serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan seperti pakaian, perabot rumah tangga, peralatan komputer, tape rekaman, isolasi listrik dan masih banyak lagi.
Kain yang terbuat dari serat poliester ini dikenal tahan lama, tidak mudah kusut, dan lebih cepat kering saat dijemur. Kelebihan lainnya adalah poliester lebih tahan terhadap berbagai bakteri, tahan air (water-resistant) dan juga tidak mudah susut ataupun melar. Namun seperti jenis serat lainnya yang memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai bahan tekstil, polyester juga memiliki kelemahan yaitu tidak bisa menyerap keringat sehingga terasa panas saat digunakan di cuaca yang panas.
Bahan ini lebih cocok dipakai di ruangan ber-AC atau di daerah yang dingin. Walaupun serat poliester itu halus dan licin namun serat ini juga dapat mengakibatkan iritasi kulit bagi sebagian pemakai. Bahan poliester juga mudah terbakar, sama seperti kebanyakan bahan kain sintesis lainnya karena bahan bahan tersebut terbuat dari polimer.
Kelebihan lainnya adalah polyester tahan terhadap pencucian kimia atau dry cleaning maupun pelarut organik. Karena kemampuannya bertahan terhadap bakteri dan jamur, bahan yang mudah perawatannya ini juga merupakan bahan favorit untuk dipakai pada bantal, guling ataupun selimut.
Untuk meminimalisir kelemahan bahan kain yang terbuat dari serat poliester ini, mereka suka menggabungkannya dengan bahan serat alami seperti katun. Sejauh ini, katun dan polyester adalah gabungan yang paling umum – poliester membantu mempertahankan bentuk dari kain itu sendiri sekaligus membantu membuat kainnya tahan terhadap lecek ataupun noda, sedangkan katun menyumbang daya serapnya dan kenyamanan terhadap kain tersebut.
Proses Kimia
Berikut adalah deskripsi secara general tentang bagaimana poliester disintesis:
Petroleum-based acids dan alkohol akan ditempatkan dalam vakum bersuhu tinggi untuk menciptakan suatu proses yang disebut "condensation polymerization". Pita kimia yang panjang akan dihasilkan dari 'condensed polimer' yang kemudian dikeringkan dan dipotong menjadi "chip". Chip ini diekstrusi menjadi filamen dan mereka diputar pada mesin yang disebut "spinneret" sampai serat yang dihasilkan menjadi setipis, se-panjang, dan se-fleksibel benang organik. Saat panas mereka ditarik sampai serat atau fibernya sekitar lima kali lebih panjang dari ukuran aslinya.
EmoticonEmoticon