Satin adalah teknik tenunan yang biasanya menghasilkan permukaan yang licin dan mengkilap tetapi dengan bagian belakang/ dalam yang tidak mengkilap dan licin. Karakteristik tenunan satin biasanya memiliki setidaknya empat benang yang disusun float (atau mengambang) sejajar secara vertikal pada permukaan kain dan satu benang yang menopang secara horizontal – atau sebaliknya.
Benang-benang yang disusun sejajar inilah yang menghasilkan kilauan (tidak seperti jenis teknik tenunan lainnya) karena cahaya yang dipantulkan oleh susunan benang yang sejajar ini tidak dipecah-beraikan oleh fiber tersebut. Benang yang diposisikan diatas secara vertical disebut benang lusi sedangkan yang terletak dibawah secara horizontal disebut benang pakan. Ada juga yang namanya double-faced satin, kain satin yang dibuat menjadi mengkilap dan halus pada kedua sisinya karena menggunakan dua set susunan benang lusi.
Serat alami maupun serat sintetis dapat digunakan untuk membuat kain satin. Sutra, poliester, wol dan katun merupakan serat yang biasa ditenun menjadi satin. Kain tersebut sering dianggap sebagai satin jika kain tersebut dibuat dengan serat nilon, poliester, atau sutera tetapi beberapa definisi bersikeras bahwa kain satin harus dibuat hanya dari serat sutra. Meskipun sutra kelas tinggi adalah pilihan yang lebih disukai untuk membuat satin namun polyester sering digunakan dan sudah umum karena lebih murah.
Kain yang dibuat dengan tenunan satin dari bahan katun biasanya disebut sateen, sedangkan kain satin yang dibuat dari campuran sutra dan rayon kadang-kadang disebut dengan Duchesse. Ada juga beberapa kain yang dibuat dengan satu tenunan atau bahan di bagian belakang dan yang lain di bagian depan seperti Canton satin. Ada juga yg namanya satin Cire (cire satin), yang dibuat dengan menambahkan lapisan lilin untuk membuatnya lebih mengkilap. Proses ini juga membuatnya menjadi agak kaku, dan sering digunakan untuk membuat pita, dasi atau semacamnya.
Satin dari serat sutra dianggap paling mewah dan berkualitas dibandingkan dengan semua kain satin lainnya. Awalnya, pada Abad Pertengahan, satin emang terbuat dari sutra; maka dari itu kainnya sangat mahal dan hanya digunakan oleh kalangan atas. Tenunan satin diciptakan di Cina sekitar lebih dari dua ribu tahun yang lalu. Satin menjadi terkenal di Eropa pada abad kedua belas. Namanya sendiri berasal dari kota pelabuhan Cina Quanzhou, yang namanya dalam (abad pertengahan) Arab adalah Zayton.
Sekarang, kain satin digunakan dalam berbagai keperluan seperti pakaian wanita/pria, baju tidur, lingerie, kebaya, busana pengantin, sepatu balet, pakaian pesta, blus dan gaun malam. Bahan ini juga banyak digunakan untuk sprei, jok dan interior. Ini dikarenakan satin memiliki tekstur permukaan yang mengkilap, halus dan lembut sehingga menimbulkan kesan mewah dan elegan.
Benang-benang yang disusun sejajar inilah yang menghasilkan kilauan (tidak seperti jenis teknik tenunan lainnya) karena cahaya yang dipantulkan oleh susunan benang yang sejajar ini tidak dipecah-beraikan oleh fiber tersebut. Benang yang diposisikan diatas secara vertical disebut benang lusi sedangkan yang terletak dibawah secara horizontal disebut benang pakan. Ada juga yang namanya double-faced satin, kain satin yang dibuat menjadi mengkilap dan halus pada kedua sisinya karena menggunakan dua set susunan benang lusi.
Serat alami maupun serat sintetis dapat digunakan untuk membuat kain satin. Sutra, poliester, wol dan katun merupakan serat yang biasa ditenun menjadi satin. Kain tersebut sering dianggap sebagai satin jika kain tersebut dibuat dengan serat nilon, poliester, atau sutera tetapi beberapa definisi bersikeras bahwa kain satin harus dibuat hanya dari serat sutra. Meskipun sutra kelas tinggi adalah pilihan yang lebih disukai untuk membuat satin namun polyester sering digunakan dan sudah umum karena lebih murah.
Kain yang dibuat dengan tenunan satin dari bahan katun biasanya disebut sateen, sedangkan kain satin yang dibuat dari campuran sutra dan rayon kadang-kadang disebut dengan Duchesse. Ada juga beberapa kain yang dibuat dengan satu tenunan atau bahan di bagian belakang dan yang lain di bagian depan seperti Canton satin. Ada juga yg namanya satin Cire (cire satin), yang dibuat dengan menambahkan lapisan lilin untuk membuatnya lebih mengkilap. Proses ini juga membuatnya menjadi agak kaku, dan sering digunakan untuk membuat pita, dasi atau semacamnya.
Satin dari serat sutra dianggap paling mewah dan berkualitas dibandingkan dengan semua kain satin lainnya. Awalnya, pada Abad Pertengahan, satin emang terbuat dari sutra; maka dari itu kainnya sangat mahal dan hanya digunakan oleh kalangan atas. Tenunan satin diciptakan di Cina sekitar lebih dari dua ribu tahun yang lalu. Satin menjadi terkenal di Eropa pada abad kedua belas. Namanya sendiri berasal dari kota pelabuhan Cina Quanzhou, yang namanya dalam (abad pertengahan) Arab adalah Zayton.
Sekarang, kain satin digunakan dalam berbagai keperluan seperti pakaian wanita/pria, baju tidur, lingerie, kebaya, busana pengantin, sepatu balet, pakaian pesta, blus dan gaun malam. Bahan ini juga banyak digunakan untuk sprei, jok dan interior. Ini dikarenakan satin memiliki tekstur permukaan yang mengkilap, halus dan lembut sehingga menimbulkan kesan mewah dan elegan.
EmoticonEmoticon