Ada sejumlah cara memakai jilbab atau jilbab yang dipakai wanita muslim. Seorang wanita bisa membuat pilihan berdasarkan preferensi gaya dan tingkat kenyamanannya. Banyak tutorial online tersedia secara online, yang tidak hanya membuat prosedur menjadi lebih mudah, tapi juga mendorong wanita Muslim untuk menemukan gayanya sendiri. Jilbab pada dasarnya adalah jilbab yang mulai dipakai wanita Muslim pada usia pubertas saat mereka berada di hadapan pria dan wanita dewasa di luar keluarga dekat yang bukan anggota komunitas Islam. Praktek mengenakan jilbab memiliki banyak interpretasi yang berbeda dalam komunitas Islam maupun di luarnya, di dunia Barat.
Terjemahan harfiah kata, "jilbab" dalam bahasa Arab seperti yang digunakan dalam Quran adalah "partisi," seperti di tirai atau layar. Biasanya, jilbab menutupi dada dan kepala, namun beberapa wanita menggunakannya untuk menutupi bagian tubuh lainnya. Jilbab ini adalah simbol kerendahan hati dan privasi. Jilbab diperkenalkan oleh Islam sebagai komponen inti dari pemeliharaan interaksi yang baik dan sederhana antara pria dan wanita. Hukum Islam mendefinisikan pakaian sederhana seperti menutupi semua bagian tubuh, hanya memperlihatkan tangan, kaki, dan wajah di depan umum. Kitab Suci Islam, Quran mewajibkan wanita untuk menampilkan diri mereka ke mata publik dengan pakaian sederhana, meski tidak ada spesifikasi untuk menutupi wajah dan kepala juga.
Beberapa penulis mempresentasikan argumen bahwa pemakaian jilbab merupakan ketentuan yang dimaksudkan hanya untuk istri Nabi Muhammad SAW. Pada masa itu, Nabi melakukan semua urusannya di sebuah masjid yang terletak berdekatan dengan rumahnya dan delegasi akan mendirikan tenda mereka di halaman sambil menunggu audiensi dengan nabi tersebut. Itu adalah perintah yang ditujukan terutama untuk menekankan ketidakterbatasan mereka, karena apartemen mereka hanya berjarak sepelemparan batu dari tempat orang-orang dari suku lain menunggu kesempatan mereka untuk bertemu dengan Nabi. Beberapa emigran juga akan tinggal di dalam masjid di dekatnya sementara mereka menemukan tempat tinggal yang sesuai. Penulis ini berpendapat bahwa praktik "mengambil jilbab" atau "darabat al-hijab" adalah Nabi Muhammad ' cara melembagakan pemisahan - jarak antara Muslim yang berkunjung dan istri-istrinya, yang dipuja oleh masyarakat sebagai "Ibu Orang-orang yang Percaya." Wanita hanya mulai memakai jilbab untuk meniru istri Nabi. Selama masa Muhammad hidup, perempuan Muslim tidak mengenakan penutup kepala atau tubuh tertentu.
Ada orang-orang Muslim yang mematuhi pandangan bahwa perintah untuk menjaga kerendahan hati tunduk pada interpretasi. Mereka berpendapat bahwa masyarakat menentukan apa yang sederhana atau berani. Oleh karena itu, perintah tersebut harus ditafsirkan berkenaan dengan masyarakat sekitar. Namun demikian, ada kesepakatan umum bahwa agama Islam harus menjaga ketertiban dan mengenakan pakaian dengan tegas mengkomunikasikan kesopanan. Beberapa menafsirkan pemakaian jilbab sebagai tidak perlu di depan pria yang kurang memiliki keinginan fisik sekaligus mereka yang tidak dapat melihat.