Monday, July 5, 2010

Fakta Tentang Cotton - Apakah Kain Katun Berbahaya

Advertiser-1

Advertiser-2>
kenapa-cotton-katun-berbahaya
Sebuah nonprofit trade group, The Organic Trade Association (OTA) yang mewakili perkembangan industri kapas organik di Amerika, menyebut bahwa kapas merupakan "tanaman paling kotor di dunia" karena penggunaan insektisidanya yang intensif.

Meskipun kapas ditanam di hanya sekitar 3% dari lahan pertanian di dunia, cotton sebenarnya merupakan tanaman yang menggunakan pestisida terbanyak – sekitar 25% dari semua insektisida yang digunakan di seluruh dunia.

Kapas merupakan tanaman yang mengundang berbagai serangga (contohnya seperti cutworm, kapas ulat kapas, tembakau ulat kapas, ulat grayak, ulat jengkal, kutu daun, whitefly, tungau laba-laba dan lain lain). Ini salah satu alasan mengapa cotton termasuk salah satu tanaman yang paling bertergantungan pada pestisida di dunia.

hama tanaman kapas
 Pestisida tersebut melukai dan membunuh banyak orang setiap tahun. Untuk membuat satu T-shirt berbahan katun, dibutuhkan sebanyak 257 galon air. Selain itu, proses bleaching dan dyeing (pewarnaan) juga menghasilkan racun yang merusak ekosistem.

Lima dari sembilan pestisida top yang digunakan di Amerika (dicofol, sianida, propargite, triflurin dan naled) dikenal bahan kimia penyebab kanker. Dan semua sembilan dari pestisida diatas digunakan di AS juga diklasifikasikan oleh EPA sebagai Categoriy I atau II, kategori yang paling berbahaya dari bahan kimia.

Karena tingkat konsentrasi residu pestisidanya yang tinggi, sekarang telah menjadi ilegal di California untuk memberi hewan ternak daun kapas, batang, dan seratnya untuk makan. Hasil sisa sisa kapas dari olahan pabrik (atau disebut dengan gin trash) ini malah sering digunakan untuk membuat tampon, kasur, bola kapas dan mebel.

bahaya racun pestisida tanaman kapas
Sebuah kimia yang dikenal sebagai aldicarb juga digunakan, yang "bisa membunuh manusia dengan hanya satu tetes yang diserap melalui kulit". Dan itu juga merupakan insektisida yang sangat beracun yang banyak digunakan pada kacang tanah, kedelai, kentang, dan tanaman jeruk.

Ketika produk kapas ini dikenakan, zat beracun dapat diserap oleh kulit kita. Tidak hanya itu, sewaktu pembuatan konvensional kapas menjadi pakaian, banyak bahan kimia berbahaya yang digunakan pada setiap tahap - harsh petroleum scours, lilin silikon, heavy metals, pelembut, api dan tanah retardants, formaldehida dan amonia, dll

Ketika Anda berbelanja untuk pakaian katun, selimut, popok, kaus kaki, kasur, handuk dll, ingat bahwa "All Natural" fiber/serat atau "All Natural" cotton/kapas bukan berarti bebas-GMO atau bebas kimia, karena pengolahan tekstil katun sangat bergantung pada kimia beracun dan berbahaya. Bahan kimia berbahaya ini bisa bertahan pada kain bahkan setelah dicuci dan mereka dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius.

Pakaian yang terbuat dari serat sintetis seperti nilon, polyester dan acrylic dilapisi dengan formaldehyde yang terus menerus mengeluarkan uap plastik yg bisa menyebabkan masalah pernapasan dan alergi ketika kain tersebut dihangatkan pada kulit kita.

Pakaian dari katun, rami, linen, sutra, atau tencel yg terbuat dari 100% bahan organik akan bebas dari residu beracun tersebut. Sebagian besar pakaian yang kita kenakan (kecuali mereka diberi label "Fair Trade" atau "organik") mengandung beberapa zat aditif yang cukup beracun.


EmoticonEmoticon